Jumat, 09 Februari 2018

Rindu yang kian menggema.


17 januari 2016

Rindu yang kian menggema.

31Desember 2015. 22:09 Malam-malam seperti ini membuatku tak ingin memejamkan mata. Aku masih terjaga, duduk santai pada sofa ruang tamu ku. Menantikan sorakan masyarakat desa menyambut tahun baru dengan berbagai macam kembang api dan terompet yang senantiasa menghiasi malam tahun baru setiap tahunnya. Ah alibi macam apa aku ini. bukan itu alasanku untuk tetap terjaga duduk pada sofa ruang tamuku ini, bukan. Ada satu alasan lain yang sangat mendasar. Yah. lagi-lagi putaran itu terputar dengan sendirinya. Memori satu tahun yang lalu, malam tahun baru yang lalu kini terputar secara beraturan dalam otakku tanpa diperintah. Satu tahun yang lalu... aku ingat betul kala itu kita mengadakan pesta kecil-kecilan menyambut tahun baru dirumahku. Aku dan kamu terlibat dalam pesta kecil kala itu.  Aku duduki kursi yang kala itu kau duduki, berharap masih ada bekas dari mu. Ah betapa aku merindukan moment itu.. kala aku dan kamu masih menjadi kita, kala aku dan kamu masih saling membahagiakan dan kala aku dan kamu sedang saling jatuh cinta. Rasanya lucu namun manis ketika mengingatnya. 

Rasanya manis kala aku ingat aku dan kamu hanya saling memandang ketika teman-teman mulai menggoda kita. Rasanya aneh kala kita tak saling bicara padahal dalam satu tempat yang sama. Rasanya juga lucu ketika kuingat betul sosokmu makan dengan lahapnya. Ah kamu selalu mempesona dalam segala  hal. Bahkan kau sedang makan pun aku dibuat terpesona. Aku kian memandangi sosokmu disela-sela makanku. Berharap kau tak akan memergokiku yang kian terpesona dengan mu ini. dan aku bersyukur karna kamu pun tak menyadari itu. hingga beberapa detik sebelum terompet berbunyi teman-temanku masih sibuk dengan urusan masing-masing. Dan kita, masih sama. Masih sibuk dengan fikiran masing-masing. Masih tak tau apa yang akan kita lakukan... karna pada dasarnya kita sama-sama belum terbiasa. Aku dan kamu satu, satu atap kala itu. Namun kita rasanya berjauhan. Tak apa, kita menikmati itu kok. 

Mengingat satu tahun yang lalu telah membuatku lupa diri, hingga aku tak menyadari entah sejak kapan airmata ini telah terjun dengan derasnya. Ah sial kenapa lagi-lagi aku merindumu... ku tengok jam yang tak terasa menunjukan pukul 23:53. Yang artinya 7menit lagi tahun telah berganti, kenangan beberapa bulan yang lalu pun semakin jauh terlampau waktu. 7 menit lagi teman dekatku kala itu berulang tahun ke 17. Namun aku justru merindu kamu. Hingga pada akhirnya kuketikkan beberapa kalimat yang telah aku fikirkan dengan betul. Dan tepat pukul 00:00 ku kirimkan ucapan singkatku ... padamu. Ya. Kepada kamu yang sedang kurindu. Aku tak berharap banyak, tak terbalas pun tak apa . Aku hanya ingin kau tau jika aku sedang merindumu, kali ini rindu tak tertahankan.
Dugaanku salah besar. kamu merespon... ya kamu merespon!!! Betapa senangnya aku saat itu. kubalaskan chat nya kala itu. sangat berharap jika inilah jalanku untuk kembali bersamanya. Ah harapan macam apa itu. namun segera kutepis harapan bodoh itu. Jangankan berharap, melihat ucapan singkatku terbalaskan saja merupakan hal terindah dalam tahun 2016 awal ini. Terimakasih telah pernah mengisi, terimakasih pernah saling berbagi, terimakasih pernah mencinta, dan terimakasih pernah pergi. 

Dari ciku yang sedang merindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar