Jumat, 09 Februari 2018

bulan suci pertama tanpamu.



7 Juni 2016

Bulan Suci  PertamaTanpamu

6 Juni 2016 adalah hari dimana bulan suci Ramadhan dijatuhkan. Kau tahu?ada banyak hal yang berbeda dibulan ini. Bulan yang menurut banyak orang adalah bulan yang istimewa, namun nampaknya itu tidak menurutku. Bukan, bukan akan datangnya bulan yang tak istimewa. Namun akan ketidak ada-nya kamu yang membuat bulan istimewa ini menjadi biasa saja, bahkan kurang dari biasa.
Kau ingat satu-dua tahun yang lalu? Tepat berada pada bulan yang sama, namun terasa istimewa tiada tara. Ya. Kala itu aku masih bersamamu, dan kau masih senantiasa menemaniku. Bolehkah aku membuka memori itu sedikit? Aku hanya ingin mengenang, hanya ingin mengobati rindu yang semakin menjadi semenjak datangnya bulan suci ini.
Jika dihitung, kita telah melewati 2Ramadhan bersama ya, saat masa orientasi siswa dan saat kita telah bersama seutuhnya. Meski saat masa orientasi siswa berlangsung kita tak berstatus lebih dari teman, namun itu terlihat lucu. Bolehkah aku membukanya?

Masih ingatkah kamu ketika kamu sms aku untuk pertama kalinya? Masih ingatkah kamu ketika kamu hanya mengabarkan aku saat kamu tidak bisa latihan pensi karna kebetulan kamu sedang mewakili kota tegal?
Masih ingatkah kamu kala kita akan tampil tari india dan aku dengan tak sadar menempelkan sesuatu didahi-mu yang membuat jantungku saat itu berdetak dengan cepatnya?
Masih ingatkah kamu kala kamu menjelaskan dengan sabar kala aku tak tau lokasi bukber kelas mos kita?
Masih ingatkah kamu kala kamu sengaja sembunyi hanya karena kamu tak ingin boncengan dengan siapapun kala kita akan menuju alun-alun?
Masih ingatkah ketika kamu terpisah sendiri dari kita dan aku menelfonmu terus menerus hanya sekedar ingin memberikan petunjuk keberadaan yang lain?
Masih ingatkah kala kamu bercerita dengan antusias tentang keluargamu dan aku berusaha menanggapi sebisa mungkin?
Masih ingatkah kala kita duduka berdampingan saat bukber mos tengah berlangsung?
Masih ingatkah kamu ketika kamu bercerita tentang orangtuamu yang tidak mengizinkan kamu ikut jupul?
Masih ingatkah kamu ketika kita dengan tak sengaja mengirimkan pesan akan berbuka dan sahur secara bersamaan?

Atau bahkan masih ingatkah kamu kala kita sama-sama menghabiskan sepanjang malam bersama bahkan dengan cerita-cerita yang sebenarnya tak penting?
Masih ingatkah kamu akan hal-hal yang aku sebutkan diatas? Itu semua sangatlah istimewa bagiku. Jadi bagaimana mungkin aku sanggup melewati ramadhan tanpamu sedang aku pun pernah melewati 2 ramadhan dengan mu? Padahal itu semua terlihat biasa saja. Namun, mengapa terasa begitu istimewa? Apa kamu pun merasakannya? Aku harap hehe.
Sepanjang malam aku merenung. Sebenarnya apa yang membedakanmu dengan lelaki baru ku? Bukankah ia pun sama-sama selalu mengingatkanku akan sahur juga berbuka sama seperti apa yang kamu lakukan dulu? Namun mengapa terasa sangat berbeda? Aku terus bertanya pada diriku sendiri mengenai jawaban akan hal ini. Hingga aku menemukannya; Hati. 

Nampaknya ada sebuah hati yang berkhianat, ada sebuah hati yang telah menghancurkan hati lain yang padahal mencintainya dengan tulus, sama persis dengan yang kamu lakukan kepada hatiku. Kau tahu? Itu aku. Akulah hati yang berkhianat itu, akulah hati yang telah menghancurkan hati yang lain.
Aku tak tahu mengapa aku justru menjadi kamu saat ini. yang aku tahu, kau selalu berhasil mencuri perhatianku, bahkan masih berhasil mencuri hatiku bahkan ketika aku telah dimiliki olerh orang lain. Kau selalu istimewa, semenjak agustus, ramadhan bahkan hingga ramadhan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar