7 Juni 2016
Bulan
Suci PertamaTanpamu
6
Juni 2016 adalah hari dimana bulan suci Ramadhan dijatuhkan. Kau tahu?ada
banyak hal yang berbeda dibulan ini. Bulan yang menurut banyak orang adalah
bulan yang istimewa, namun nampaknya itu tidak menurutku. Bukan, bukan akan
datangnya bulan yang tak istimewa. Namun akan ketidak ada-nya kamu yang membuat
bulan istimewa ini menjadi biasa saja, bahkan kurang dari biasa.
Kau
ingat satu-dua tahun yang lalu? Tepat berada pada bulan yang sama, namun terasa
istimewa tiada tara. Ya. Kala itu aku masih bersamamu, dan kau masih senantiasa
menemaniku. Bolehkah aku membuka memori itu sedikit? Aku hanya ingin mengenang,
hanya ingin mengobati rindu yang semakin menjadi semenjak datangnya bulan suci
ini.
Jika
dihitung, kita telah melewati 2Ramadhan bersama ya, saat masa orientasi siswa
dan saat kita telah bersama seutuhnya. Meski saat masa orientasi siswa
berlangsung kita tak berstatus lebih dari teman, namun itu terlihat lucu. Bolehkah
aku membukanya?
Masih
ingatkah kamu ketika kamu sms aku untuk pertama kalinya? Masih ingatkah kamu
ketika kamu hanya mengabarkan aku saat kamu tidak bisa latihan pensi karna
kebetulan kamu sedang mewakili kota tegal?
Masih
ingatkah kamu kala kita akan tampil tari india dan aku dengan tak sadar
menempelkan sesuatu didahi-mu yang membuat jantungku saat itu berdetak dengan
cepatnya?
Masih
ingatkah kamu kala kamu menjelaskan dengan sabar kala aku tak tau lokasi bukber
kelas mos kita?
Masih ingatkah kamu kala kamu sengaja
sembunyi hanya karena kamu tak ingin boncengan dengan siapapun kala kita akan
menuju alun-alun?
Masih ingatkah ketika
kamu terpisah sendiri dari kita dan aku menelfonmu terus menerus hanya sekedar
ingin memberikan petunjuk keberadaan yang lain?
Masih
ingatkah kala kamu bercerita dengan antusias tentang keluargamu dan aku
berusaha menanggapi sebisa mungkin?
Masih
ingatkah kala kita duduka berdampingan saat bukber mos tengah berlangsung?
Masih
ingatkah kamu ketika kamu bercerita tentang orangtuamu yang tidak mengizinkan
kamu ikut jupul?
Masih
ingatkah kamu ketika kita dengan tak sengaja mengirimkan pesan akan berbuka dan
sahur secara bersamaan?
Atau
bahkan masih ingatkah kamu kala kita sama-sama menghabiskan sepanjang malam
bersama bahkan dengan cerita-cerita yang sebenarnya tak penting?
Masih
ingatkah kamu akan hal-hal yang aku sebutkan diatas? Itu semua sangatlah
istimewa bagiku. Jadi bagaimana mungkin aku sanggup melewati ramadhan tanpamu
sedang aku pun pernah melewati 2 ramadhan dengan mu? Padahal itu semua terlihat
biasa saja. Namun, mengapa terasa begitu istimewa? Apa kamu pun merasakannya?
Aku harap hehe.
Sepanjang
malam aku merenung. Sebenarnya apa yang membedakanmu dengan lelaki baru ku?
Bukankah ia pun sama-sama selalu mengingatkanku akan sahur juga berbuka sama
seperti apa yang kamu lakukan dulu? Namun mengapa terasa sangat berbeda? Aku
terus bertanya pada diriku sendiri mengenai jawaban akan hal ini. Hingga aku
menemukannya; Hati.
Nampaknya
ada sebuah hati yang berkhianat, ada sebuah hati yang telah menghancurkan hati
lain yang padahal mencintainya dengan tulus, sama persis dengan yang kamu
lakukan kepada hatiku. Kau tahu? Itu aku. Akulah hati yang berkhianat itu,
akulah hati yang telah menghancurkan hati yang lain.
Aku
tak tahu mengapa aku justru menjadi kamu saat ini. yang aku tahu, kau selalu
berhasil mencuri perhatianku, bahkan masih berhasil mencuri hatiku bahkan
ketika aku telah dimiliki olerh orang lain. Kau selalu istimewa, semenjak
agustus, ramadhan bahkan hingga ramadhan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar